Sabtu, 30 September 2017

[ Kau Bukan Kawanku ]

Ting,ting,ting suara denting membuatku bergeming. Kuingat pertama mengenalmu bersama barisan orang-orang yg kini kurindu.

Kau tahu?aku bukanlah orang baik tapi aku terlihat baik karna Allah, Tuhanku-lah yang menutupi aib-aib ku sehingga aku terlihat baik dimata manusia. Kita sama, kita adalah makhluk hidup yang pernah memiliki masa lalu. Perbedaan nya adalah bagaimana masing-masing dari kita keluar dari masa lalu dan memutuskan untuk belajar dari kesalahan dan terus menjauh darinya.

Kita sama,seirama dan seagama. Kamu dan aku adalah muslimah. Untukku, menjadi muslimah tentulah sulit dan banyak ujian dalam meng-istiqomah-kan nya. Untukku, menjadi muslimah tentulah ia yang beragama islam dan menjaga aurat dengan setidaknya memakai pakaian tertutup dan berhijab.

Dalam perjalanan ini, kamu yang masih mau bebas dan banyak alasan untuk masih menggunakan baju kekinian itu, entahlah aku tak bisa memaksa kehendakmu, namun aku hanya ingin berbagi lewat tulisan ini dan harapanku bisa mengajak kamu untuk seragam denganku, karna kita adalah sama.

Aku sudah katakan bahwa aku bukanlah orang baik apalagi mencoba untuk menceramahimu. Aku hanya sedang berbagi dan mengajak, barangkali kesamaan kita selama ini ingin ditingkatkan ke strata yang lebih tinggi, aku akan sangat bahagia tentunya :').

Kau tau, kebanyakan dari mereka berkata bahwa mereka tidak ingin berhijab sebelum hatinya yang suci dan dihijabi terlebih dahulu. Kurasa secara logika, mana bisa hati ditutupi hijab?nanti yang ada malah harus mati dulu untuk mengambil hatinya yang mau ditutupi hijab hehe,lalu kalau sudah mati duluan bagaimana menjaga diri dan menutup auratnya? Lalu bagaimana pula dengan amalan-amalan nya? Aku rasa aku tidak pernah mendengar istilah itu di kajian manapun. Atau mereka membuat kajian sendiri mengenai istilah tersebut?hehe

Tidak sulit kawan, kau hanya butuh niat yang kuat. Apakah kau pernah berfikir dan merenungi hidupmu? Sudah berapa banyak dosa yang kau tabung? Sudah berapakali kau menyakiti hati orangtua mu dengan sengaja ataupun tidak dan membuat mereka menangis? Kau lupa bahwa ridho orangtua adalah ridho Allah begitupula murka nya? Jika dapat menghitungnya, sudah seberapa luas dosa yang kau tanggungkan pada dirimu sendiri dan keluargamu?
 Lalu, kau timpakan lagi dosa mu dengan tidak menjaga aurat kepada bapakmu?
Bapak yang menyayangimu melebihi kekasihmu, bapak yang setiap hari berpeluh untuk memberikan yang terbaik dikehidupanmu.

Aku bukanlah si berkerudung lebar dan berbaju longgar. Namun, aku sedang mencoba memantaskan diri untuk bisa setidaknya menghargai diriku sendiri dengan berpakaian tertutup dan mengajakmu adalah kewajibanku sebagai saudara seimanmu.

Hijab bukanlah perkara bagaimana kamu dilihat oleh banyak orang karna eksistensi dan model era saat ini, namun hijab adalah perkara kau dengan Allah. Bagaimana kau meninggikan derajatmu dengan menghargai dirimu sendiri dengan menutup bagian dirimu yang tidak boleh dilihat oleh lawan jenismu.

Kau tau? Aku sedang berjuang dijalan Allah ini,sendirian. Saat aku lelah, taada siapapun yang membersamaiku dalam hal saling mengingatkan. Saat aku menyerah, taada yang menguatkanku untuk tetap berjuang dijalan perjuangan ini.
Aku bukan ingin mencampuri urusanmu, bahkan aku tidak mau menanggung dosa mu karna dosaku saja sudah sulit ku tanggung. Namun, setidaknya aku ingin mengajakmu untuk menggugurkan dosa-dosa ini dengan berukhuwah dan menjalankan kewajiban kita sebagai muslimah.

Dan aku mengajak kamu, untuk berjuang. Agar saat kita lelah dan tak kuat bahkan menyerah, ada genggaman ukhuwah untuk saling menguatkan dan mengingatkan dalam jalan kebaikan ini. Aku mengajakmu, namun tidak memaksa untuk menjadi sepertiku. Pikirkanlah lagi, aku akan terus menunggumu.
Dan setidaknya tetaplah menjadi saudaraku yang tidak membicarakan keburukan ku saat tidak bersama dan bukan menjadi sekedar teman yang entahlah memiliki berapa mimik diwajahnya.

Kamu mau? :)

Malang, 1 oktober 2017
Pukul 00:45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar